Sabtu, 29 Maret 2014

Info Sehat

Buah Naga Kuatkan Fungsi Ginjal

SHUTTERSTOCK
Kandungan air dan seratnya tinggi, merupakan sumber antioksidan, dan rendah kalori.
TERKAIT:
· Buah Naga, Penghadang Sariawan
KOMPAS.com - Sajen buat dewa ini sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Buah yang
kaya serat, vitamin, dan mineral ini mampu mencegah berbagai macam penyakit degeneratif,
mengurangi tekanan emosi, dan menetralkan racun dalam darah.
Buah naga memiliki penampilan sangat unik dan menarik. Ukurannya sebesar mangga gedong
gincu, dengan warna merah menyala. Kulitnya seperti sisik ular besar (naga), tetapi bukan
karena itu buah ini dikenal sebagai dragon fruit. Rasanya manis segar dan sedikit asam.
Ada yang mengaitkannya dengan mitos mampu menurunkan kadar gula darah dan kolesterol.
Akhir-akhir ini tanaman buah tersebut juga mulai dimanfaatkan sebagai tanaman hias berbuah
yang ditanam di dalam pot.
Kaya Serat
Kandungan serat pada buah naga sangat baik, mencapai 0,7-0,9 gram per 100 gram. Serat
sangat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol. Di dalam saluran pencernaan serat
akan mengikat asam empedu (produk akhir kolesterol) dan kemudian dikeluarkan bersama tinja.
Dengan demikian, semakin tinggi konsumsi serat, semakin banyak asam empedu dan lemak
yang dikeluarkan oleh tubuh.
Selain untuk mencegah kolesterol, kandungan serat pada buah naga juga sangat berguna dalam
sistem pencernaan. Serat pangan (dietary fiber) mampu memperpendek transit time, yaitu waktu
yang dibutuhkan makanan sejak dari rongga mulut hingga sisa makanan dikeluarkan dalam
bentuk feses. Sementara itu, serat pangan akan mengikat zat-zat karsinogenik. Berkat transit
time yang pendek, waktu zat karsinogenik bermukim dalam tubuh juga semakin pendek,
sehingga kesempatan membahayakan tubuh semakin kecil (Goldberg, 1994).
Serat pangan sangat baik untuk mencegah penyakit diabetes melitus, jantung, stroke, kanker,
dan penyakit kardiovaskular lainnya. Sayangnya, konsumsi serat di Indonesia saat ini masih
sangat rendah, yaitu sekitar 10 gram per orang per hari. Padahal, konsumsi serat pangan yang
dianjurkan adalah 20-30 gram per orang per hari.
Buah naga terkenal sebagai salah satu sumber betakaroten. Betakaroten merupakan provitamin
A yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A yang sangat berguna dalam proses
penglihatan, reproduksi, dan proses metabolisme lainnya.
Diperkirakan setiap 6 mikrogram betakaroten mempunyai aktivitas biologis setara dengan 1
mikrogram retinol. Kelompok FAO-WHO telah menghitung bahwa hanya separuh dari
betakaroten yang terserap yang akan diubah menjadi vitamin A. Kira-kira hanya 1/6 dari
kandungan karoten dalam bahan makanan yang akhirnya akan dimanfaatkan oleh tubuh.
Betakaroten juga merupakan jenis antioksidan yang dapat berperan penting dalam mengurangi
konsentrasi radikal peroksil. Kemampuan betakaroten bekerja sebagai antioksidan berasal dari
kesanggupannya untuk menstabilkan radikal berinti karbon. Karena betakaroten efektif pada
konsentrasi rendah oksigen, dapat melengkapi sifat antioksidan vitamin E yang efektif pada
konsentrasi tinggi oksigen.
Betakaroten juga dikenal sebagai unsur pencegah kanker, khususnya kanker kulit dan paru.
Betakaroten dapat menjangkau lebih banyak bagian-bagian tubuh dalam waktu relatif lebih lama
dibandingkan dengan vitamin A, sehingga memberikan perlindungan lebih optimal terhadap
munculnya kanker.
Turunkan Kolesterol
Menurut Al Leong dari Johncola Pitaya Food R&D, buah naga sangat baik untuk sistem
peredaran darah. Juga sangat efektif untuk mengurangi tekanan emosi dan menetralkan racun
dalam darah.
Badan Litbang Pertanian RI menyebutkan bahwa buah naga dapat menurunkan kadar
kolesterol, penyeimbang gula darah, menguatkan fungsi ginjal dan tulang, serta meningkatkan
kerja otak. Khasiat buah naga masih belum diketahui oleh masyarakat luas. Selain penelitian
yang masih sangat terbatas, buah ini masih sangat langka. Bahkan, masih banyak di antara kita
yang sama sekali tidak mengenal buah ini.
Buah naga merupakan sumber vitamin dan mineral yang cukup baik. Kadar vitamin B1 pada
buah naga mencapai 0,3 mg per 100 gram daging buah. Konsumsi vitamin B1 per orang per hari
yang dianjurkan oleh Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (2004) adalah 0,5-0,9 mg untuk
anak-anak di bawah 10 tahun, serta 0,9-1,0 mg untuk orang dewasa. Wanita hamil dan ibu yang
sedang menyusui perlu tambahan sebesar 0,3 mg per hari di atas kebutuhan normalnya.
Pada prinsipnya tiamin (vitamin B1) berperan sebagai koenzim dalam reaksi-reaksi yang
menghasilkan energi dari karbohidrat dan memindahkan energi membentuk senyawa kaya
energi yang disebut ATP. Kekurangan tiamin akan menyebabkan polyneuritis (beri-beri kering),
yang disebabkan oleh terganggunya transmisi saraf atau jaringan saraf menderita kekurangan
energi. Gejala kekurangan tiamin mula-mula adalah lelah, hilang selera makan, berat badan
menurun, dan gangguan pencernaan.
Buah naga juga mengandung kalium, zat besi, protein, kalsium dalam jumlah yang cukup baik
untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Zat-zat tersebut juga baik untuk mentralkan racun dalam
darah, meningkatkan daya penglihatan, dan mencegah hipertensi.
Kandungan air pada buah naga juga cukup tinggi, yaitu mencapai 83 gram per 100 g daging
buah. Karena itu, buah naga dapat juga dijadikan pencuci mulut yang lezat.
Komposisi gizi per 100 gram daging buah naga (Komponen dan Kadarnya)
Air (g) 82,5-83,0
Protein (g) 0,16-0,23
Lemak (g) 0,21-0,61
Serat/dietary fiber (g) 0,7-0,9
Betakaroten (mg) 0,005-0,012
Kalsium (mg) 6,3-8,8
Fosfor (mg) 30,2-36,1
Besi (mg) 0,55-0,65
Vitamin B1 (mg) 0,28-0,30
Vitamin B2 (mg) 0,043-0,045
Vitamin C (mg) 8-9
Niasin (mg) 1,297-1,300
Prof Made Astawan Ahli Teknologi Pangan dan Gizi IPB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar